Kamis, 13 Desember 2012

10 Rahasia Merek-Merek Paling Dipercaya Konsumen


Banyak merek besar sukses lantaran berhasil membangun kepercayaan di hati konsumennya. Mereka tidak hanya melakukan branding tanpa isi, tapi branding dengan karakter. Ada sesuatu yang merek-merek itu berikan kepada pelanggannya sehingga memberi nilai tambah dalam relasi antara merek dengan pelanggannya.

Situs Entrepreneur.com bekerjasama dengan Values Institutes mengkaji rahasia-rahasia di balik kesuksesan merek-merek itu membangun kepercayaan konsumen. Studi dilakukan pada ranah relasi merek dengan konsumennya.

Berikut adalah 10 rahasia yang ditemukan di balik kesuksesan merek membangun kepercayaan konsumen.

1. Sentuhan Personal


Salah satu contoh merek yang sukses dalam melakukan personalisasi adalah Amazon. Amazon dikenal sebagai situs belanja yang piawai melakukan kustomisasi terhadap kebutuhan pelanggan. Setiap pelanggan yang terdaftar di Amazon akan diperlakukan sesuai dengan kebutuhan dan karakternya. Langkah memberikan rekomendasi produk tertentu kepada pelanggan dengan kebutuhan tertentu dilakukan oleh Amazon. Dengan personalisasi dan kustomisasi ini, pelanggan merasa diperlakukan dengan baik dan intim. Dan, strategi ini pun mampu mendorong terjadinya pembelian. Masa depan bisnis web adalah personalisasi.

2. Menjual Kebahagiaan

Coca-Cola menjadi merek yang dikenal jago dalam “menjual” kegembiraan dalam hidup. Beberapa iklannya menampilkan sportivitas, keriangan, kesegaran, dan sebagainya. Sebut saja tema “Ice-Cold Sunshine, the Pause That Refreshes, Life Tastes Good,” dan sebagainya. “Segala hal yang mereka lakukan selalu dilandasi dengan ide bagaimana melakukan promosi dengan membangun dan menciptakan kebahagiaan,” kata pengarang Stengel.

3. Penuhi Janji kepada Konsumen

Kunci kesuksesan FedEx adalah kepercayaan. Kepercayaan di sini tak lain ketika perusahaan logistik ini mampu memenuhi janji-janjinya kepada konsumen. Pengiriman dengan ketepatan waktu, keamanan barang, dan layanan antar yang memuaskan menjadi janji-janji yang wajib dipenuhi perusahaan itu. Kepercayaan menjadi penting mengingat pelanggan bukan sekadar angka, tapi manusia yang bisa menagih janji.

4. Jaga Agar Tetap Elegan dan Fun
Apple menjadi contoh pas dalam hal ini. Dari sisi ritel, Apple dikenal dengan layanan yang cool dan empatik. Apple merekrut orang-orang yang memiliki empati tinggi yang bisa bekerjasama dan membangun transparansi di depan pelanggannya. Apple selalu mengusung ritel dengan konsep untuk “menunjukkan” (show), dan bukan sekadar “mengatakan” (tell). Itulah filosofi ritel dari merek besutan mendiang Steve Jobs tersebut.

5. Beri Pengalaman Konsumen

Mungkin sangat melupakan Target sebagai sebuah merek ritel diskon. Tapi, pengalaman yang mereka “jual” bakal tidak terlupakan. Target dikenal sebagai ritel yang jago dalam memberi sentuhan pengalaman dari setiap produk, layanan, maupun gerainya. “Target membuat upaya nyata untuk memberikan pengalaman menyenangkan bagi para pembelanja. Sementara, ia juga memberikan kualitas dan harga produk yang memikat,” kata konsultan merek Rob Frankel.

6. Konsisten

Di tengah dunia yang serba berubah cepat, produsen mobil kelas dunia Ford senantiasa mengandalkan proses branding yang konsisten. Banyak orang mengagumi Ford karena konsistensinya, baik dalam strategi merek, strategi produk, maupun eksekusi pemasarannya. Ford juga senantiasa mendengarkan dan melakukan apa yang menjadi kebutuhan dari pelanggannya.

7. Pesan Aspirasional

Di situs webnya, Nike mendeklarasikan misinya untuk membawa inspirasi dan inovasi kepada setiap atlet di seluruh dunia. “Bila Anda memiliki tubuh, Anda adalah seorang atlet” demikian pesan tandas Nike. Salah satu kekuatan Nike adalah pesan aspirasionalnya. Pesan motivasional ini cukup berdampak pada emosional penggunanya. “Nike senantiasa fokus pada konsumennya. Pesan pemberdayaan sangat kuat, termasuk pesan Just Do It yang fenomenal itu,” kata Kevin Lane Keller, Profesor Pemasaran di Tuck School of Business di Darmouth College.

8. Membangun Koneksi

Konsumen sekarang memiliki kebutuhan untuk saling terhubung dengan konsumen lainnya. Kebutuhan akan interaksi inilah yang ditangkap oleh produsen kopi Starbucks. Starbucks berupaya memenuhi kebutuhan akan interaksi tersebut. Misalnya, Starbucks memberikan jaringan Internet gratis di setiap gerainya. Starbucks juga membangun gerai yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan akan ruang pertemuan, diskusi, maupun berjejaring di antara para pelanggannya. “Pergilah ke gerai Starbucks. Dan, di sana bisnis terjadi dan orang-orang saling berbagi. Setiap hal di sana adalah perkara koneksi, penemuan, inspirasi, dan kreasi,” kata penulis Stengel.

9. Melayani Secara Unik

Layanan unik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Southwest Airlines, misalnya, memiliki layanan selama penerbangan yang unik untuk menciptakan pengalaman konsumen. “Southwest menjadi merek dalam industri penerbangan yang independen yang mendobrak norma-norma dalam industri tersebut,” kata Tim Calkins dari Northwestern University’s Kellog School of Management.

10. Fokus pada Konsumen

Fokus pada konsumen menjadi salah satu faktor sebuah layanan dan produk akan kuat. Nordstrom menjadi salah satu merek ritel yang cukup getol dalam melakukan hal tersebut. Dalam sebuah survei, Nordstrom menempati posisi teratas sebagai perusahaan yang peduli pada konsumennya. Dengan 230 gerai, Nordstrom aktif melakukan layanan memikat.


Sumber: http://the-marketeers.com/archives/1...-konsumen.html

dampak negatif Gadget/teknologi pada prestasi anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era teknologi yang serba canggih sekarang ini, tak sedikit orang tua yang memberikan kebebasan kepada buah hatinya menggunakan gadget. Padahal, anak yang sejak kecil memiliki ketergantungan pada gadget memicu bahaya. Pasalnya, ketergantungan tersebut membuat sang anak memiliki hubungan yang kurang baik dengan orang tuanya.

Hal itu diungkapkan Psikolog anak, Ratih Andjayani Ibrahim pada sebuah acara peluncuran program pendidikan dan kesehatan di Jakarta, Selasa (5/6) kemarin. "Rasa adiksi anak pada gadget, dapat membuatnya bosan dan sulit berkonsentrasi pada dunia nyata, terutama untuk mendengarkan orang tuanya," ujar Ratih.

Ratih mengatakan, adiksi pada gadget membuat anak-anak sampai bingung dan galau bila tidak ada gadget. Padahal, gadget hanyalah sebuah benda yang mereka belum benar-benar membutuhkannya.

Namun faktanya, pada saat ini kita hidup dalam era teknologi dan sulit untuk menjauhkan gadget dari anak-anak. "Kalau kita jauhkan gadget dari anak-anak, nanti mereka jadi ketinggalan zaman. Namun ada cara untuk membuat anak-anak tidak adiksi terhadap gadget," imbuh Ratih.

Dijelaskannya, sebaiknya orang tua mengajari anak dan menjelaskan kapan waktu yang tepat untuk mereka boleh menggunakan gadget. "Anak tidak akan adiktif kepada gadget, bila orang tua mampu memberikan kualitas waktu yang baik untuk anak-anaknya," kata Ratih menandaskan.

1. Mengalami penurunan konsentrasi.
Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan menggunakan gadget-nya.

2. Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu tidak dipedulikan.

3. Malas menulis dan membaca.
Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang dibaca.

4. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antre agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau tontonan.

Selasa, 04 Desember 2012

Ingin Menurunkan Berat Badan?? Matikan Lampu Saat Tidur

Tidur yang cukup memang diketahui bisa membantu menurunkan berat badan. Tapi agar penurunan berat badan lebih optimal, sebaiknya seseorang tidur dalam lingkungan gelap atau tanpa lampu.

Beberapa orang ada yang terbiasa tidur dengan lampu terang tapi ada pula yang harus tidur dalam kondisi gelap atau tidak ada cahaya lampu sama sekali.

Jika seseorang ingin menurunkan berat badan, sebaiknya pilih tidur tanpa menggunakan lampu.

Sebuah lingkungan tidur yang gelap adalah salah satu kunci mendapatkan kualitas tidur yang nyenyak sehingga keseimbangan hormon tetap terjaga dan membantu penurunan berat badan, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (25/5/2012).

Beberapa ahli merekomendasikan untuk menggunakan lampu dengan watt rendah pada malam hari. Jika memungkinkan gunakan tirai untuk mengurangi cahya dari lampu jalan atau sumber cahaya luar.

Penggunaan lampu saat tidur bisa berkontribusi terhadap kualitas tidur yang menurun. Beberapa hal diketahui bisa mempengaruhi kualitas tidur seperti lingkungan termasuk paparan kebisingan, makanan yang dikonsumsi sebelum tidur, olahraga, aktivitas fisik serta kondisi tempat tidur.

Mendapatkan waktu tidur yang cukup menjadi hal penting karena kurang tidur diketahui bisa memicu produksi hormon ghrelin yang merangsang nafsu makan.

Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengonsumsi hingga 300 kalori lebih dalam sehari dibandingkan ketika tubuh cukup tidur.

Selain mengurangi penggunaan lampu, beberapa hal lain juga bisa dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan saat tidur, yaitu melakukan peregangan (strech).

Peregangan disini termasuk dalam rutinitas yoga dasar yang memungkinkan otot menjadi rileks sehingga membantu orang mendapatkan tidur yang nyenyak.

Namun jika merasa lapar di malam hari, disarankan mengunyah cemilan sehat rendah kalori.

Salah satu yang direkomendasikan adalah kombinasi protein dan karbohidrat kompleks seperti semangkuk sereal gandum dengan susu rendah lemak atau buah dan keju.